Alfian Emir Adytia Merilis “Decolmuseum” — Album Prog Rock Cello Tentang Bayang-Bayang Kolonialisme

27-06-2025 11:45

Art Music Today


Art Music Today Image

 


Den Haag, Belanda – Pada tanggal 20 Juni 2025, pemain cello dan vokalis lintas genre Alfian Emir Adytia meluncurkan “Decolmuseum” , sebuah album berkonsep cello prog-rock yang bertema sejarah kolonial, bayang-bayangnya dalam dunia hiper-kapitalistik saat ini, dan pencarian makna sebagai manusia.


" Album ini lahir dari sebuah desakan batin dalam diriku. Ketika aku memasuki museum dan ruang-ruang yang masih menyimpan benda peninggalan leluhurku, hatiku terasa tercabik. Kisah di balik setiap benda itu belum diceritakan dan belum didengar. Aku berharap bisa membuat museum yang bisa menceritakan kisah mereka. Museum yang bukan hanya untuk dilihat. Museum yang bisa menggerakkan orang hingga meneteskan air mata maupun tertawa lewat kisah mereka. Aku percaya seni bahwa, terutama musik, adalah salah satu alat paling kuat untuk menggerakkan manusia secara fisik dan spiritual. Ia bisa mengubah ide, menggugah emosi, dan akhirnya."

 Alfian Emir Aditia


????? Karya Mandiri Dengan Dukungan Kolektif
Album ini menjadi spesial karena pendekatan independennya yang kuat dan dukungan kolektif dari komunitas. Setelah berbulan-bulan menciptakan, menulis, dan merekam demo album ini pada tahun 2023 dan 2024, Emir menggandeng produser musik asal Turki yang berbasis di Belanda, Kaan Yazici , dan mempercayainya untuk memimpin produksi sonik album ini sejak Juni 2024. Secara paralel, Emir menginisiasi kampanye crowdfunding yang didukung oleh 123 individu, memungkinkan dirinya membiayai produksi sonik dari album berisi 10 lagu ini. Pendekatan ini, meski penuh tantangan sebagai seniman independen, memberi Emir kebebasan berkreasi penuh dalam memproduksi dan menyajikan albumnya.


???? Dekolonisasi & Dekonstruksi Cello & Penulisan Lagu
Album 10 lagu ini mengundang para penggemar musik rock dan metal ke dalam dimensi baru—dan sebaliknya, memperkenalkan para pendengar cello dan musik klasik pada daya tarik baru dalam musik cello. Setelah menyelesaikan studi magister di bidang cello klasik di The Royal Conservatoire of The Hague , Emir kembali ke “rumah musikal”-nya: rock, metal, dan musik tradisional Indonesia. Bersama produser musik Kaan Yazici , mereka bekerja sama menemukan keseimbangan yang pas antara sumber bunyi cello yang otentik dan distorsi yang menyerupai ampli gitar. Mereka menghabiskan banyak waktu menciptakan rantai efek yang menjadi formula khas sonik album ini. Dalam Decolmuseum , Emir merancang struktur lagu yang anti-mainstream—kebanyakan berstruktur linier, bentuk yang jarang digunakan dalam ranah musik non-klasik—menjadi jembatan antara musik klasik dan musik populer.


???? Menghapus Supremasi Budaya Lewat Musik Keroncong
Elemen musik keroncong menjadi bagian integral dari album ini. Emir secara sadar menghadirkan pengalaman masa lalunya di dunia musik Indonesia tersebut dengan pesan yang tegas tentang dekolonisasi budaya sonik. Berabad-abad yang lalu, musik keroncong di Indonesia mengalami segregasi budaya—dianggap sebagai musik "kelas bawah" dibandingkan gamelan keraton atau musik klasik barat. Emir dengan cermat meramu album ini dengan elemen keroncong yang menyatu dengan struktur komposisi klasik, riff metal, dan vokal edgy —menciptakan identitas sonik yang unik.


???? Lebih Dari Sekadar Musik
Selain dirilis secara digital di platform musik arus utama, Emir juga meluncurkan format fisik seperti vinyl edisi terbatas , kaset dengan bonus track , dan sebuah buku foto-esai . Buku ini menampilkan karya fotografi kolaboratif dari etnografer visual asal Italia, Andrea De Angelis , serta seri collage art dan esai Emir yang membahas kisah di balik setiap lagu dalam album ini. Rilisan dari tiap format fisik akan dirilis secara bertahap, dimulai dengan vinyl pada hari perilisan resmi, buku pada bulan Agustus, dan kaset menyusul di bulan Oktober.


???? Dengarkan / Bagikan / Ikuti
???? Spotify: https://open.spotify.com/album/13bmWzMvuYIqJPNKbZJH0I?si=-98qhHw-S26GqFrx2JREdw
???? Bandcamp: https://emircello.bandcamp.com/album/decolmuseum
???? Instagram: https://www.instagram.com/emir.cello/  


???? Permintaan Media / Wawancara / Undangan Media Budaya
Kontak: alfianadytia@gmail.com
Situs web: https://emircello.com/  

Kit Pers: https://drive.google.com/drive/folders/1AvwiF5WJNgx2xveTWNTrAMkc1MQGdk0-?usp=drive_link
Lirik: https://drive.google.com/drive/folders/1FLQdm7elhN70Li2PUJBvNZInM0hqgz_F?usp=drive_link  

 

 

68 x dilihat

Prev Next

Login Member

forgot password?
Kabar Berita
PERJALANAN BUNYI YUDANE

5401 x dilihat