12-10-2018 14:54
Art Music Today
Mulai penyelenggaraan di tahun 2017, October Meeting merintis jaringan baru dengan perahu navigasi yang disebut MITRA AKADEMIK. Mereka adalah para akademisi dari perguruan tinggi maupun perwakilan dari berbagai kota di Indonesia yang kami undang secara khusus untuk melengkapi dimensi jaringan. Mereka melakukan pembacaan atas October Meeting melalui perspektif masing-masing yang sangat beragam. Selain berjejaring, tujuan utamanya adalah melengkapi kazanah silang-pemikiran demi pengembangan potensi musik dan sumber daya di masing-masing domisili atau wilayah kerja Mitra Akademik. Untuk October Meeting kali ini yang berkesempatan hadir adalah Novyandi Saputra (Banjarbaru), Clemens Felix Setiyawan (Jakarta), Tanaka Manalu (Batam-Medan), dan Isaak Dachi (Batam).
Novyandi Saputra menjelaskan pentingnya October Meeting ini sebagai perintisan jejaring baru yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan ekosistem di kota lain. Kalimantan Selatan, yang baru akan memulai pertemuan komposer pada November mendatang, merupakan gairah baru yang melengkapi pertumbuhan-pertumbuhan yang sudah sudah terjadi di kota lainnya. "Terus terang kami sangat memerlukan akses jaringan yang bisa terjadi seperti di October Meeting ini, terutama untuk membekali banyak hal, baik secara manajerial, konten acara, dan pe-meta-an sumber daya yang ada," ujarnya.
Ia juga menulis secara padat dan ringkas dari hasil pembacaannya atas program OPEN LAB yang menjadi salah satu menu dari program October Meeting kali ini:
"OPEN LAB menghadirkan ide melalui bunyi-bunyi yang mereka anggap mampu merepresentasikan apa yang mereka gagas.Pada presentasi ini saya dapat melihat bagaimana musik bukan lagi persoalan estetika-artistik semata namun musik sudah mampu melampaui apa yang dimaknai kebanyakan orang terhadapnya (post-music). Secara harfiah para komposer menantang dirinya sendiri untuk mengompos sebuah peristiwa yang terjadi disekitarnya menjadi sebuah peristiwa musikal.
Kemungkinan-kemungkinan bunyi dihadirkan agar penonton dibawa pada persepsi baru terhadap bunyi. Saya kira inilah kemudian sebuah penanda musik era kontemporer yang juga diselubungi post-truth. Gagasan dan konsep platform yang membungkus bebunyian tersebut. Pada open lab ini yang juga menandai berakhirnya October meeting saya menarik sebuah kesimpulan bahwa reconnect bukan hanya persoalan jaringan dan ekosistem namun bagaimana juga akhirnya musik berkoneksi dengan hal-hal yg baru dan lintas media. Musik era baru adalah musik yg berada pada tataran konseptual yg bereaksi karena segala hal di sekitar kreatornya."
Pada sisi lain, Tanaka Manalu, dosen di Universitas Universal Batam yang juga turut hadir selama lima hari acara, menganggap ruang October Meeting merupakan pemicu semangat bagi perintisan di wilayah kerja Tanaka, antara lain Batam dan Medan. "Saya sedang terus mencari cara, bagaimana Batam ikut menciptakan semangat seperti ini, dan khususnya di Medan, yang sangat bersejarah bagi karir saya, bisa bergairah kembali setelah ditinggalkan almarhum Ben Pasaribu," ujarnya (es/amt/foto: Jtenno Ryo).
647 x dilihat
356 x dilihat
1632 x dilihat
702 x dilihat
4244 x dilihat
1521 x dilihat
2589 x dilihat
1285 x dilihat
1946 x dilihat
2374 x dilihat
1332 x dilihat
1117 x dilihat
4305 x dilihat
5493 x dilihat
2872 x dilihat
1819 x dilihat
1378 x dilihat
1418 x dilihat
1553 x dilihat
1273 x dilihat
1989 x dilihat
1525 x dilihat
1241 x dilihat
10498 x dilihat
4337 x dilihat
2306 x dilihat
2142 x dilihat
3878 x dilihat
3366 x dilihat
2418 x dilihat
2014 x dilihat
1942 x dilihat
5765 x dilihat
1287 x dilihat
1471 x dilihat
1784 x dilihat
1297 x dilihat
© Copyright 2023 - Art Music Today